
SN – Dalam perkembangan penting lainnya yang dapat memperkuat status Uni Eropa (UE), blok tersebut dilaporkan tengah berunding dengan Tiongkok untuk menghapuskan tarif impor kendaraan listrik (EV). Kedua pihak memang telah sepakat untuk memulai negosiasi mengenai pencabutan bea masuk, menurut laporan baru.Jumat, (11/04/2025)
Langkah ini merupakan langkah lain menuju peningkatan perjanjian perdagangan bebas bea bagi masyarakat Eropa. Secara khusus, mereka sepakat untuk meluncurkan perundingan perdagangan bebas dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam langkah besar lainnya menuju peningkatan hubungan ekonomi dalam skala global.
Dalam perkembangan penting lainnya yang dapat memperkuat status Uni Eropa (UE), blok tersebut dilaporkan tengah berunding dengan Tiongkok untuk menghapuskan tarif impor kendaraan listrik (EV). Kedua pihak memang telah sepakat untuk memulai negosiasi mengenai pencabutan bea masuk, menurut laporan baru.
Langkah ini merupakan langkah lain menuju peningkatan perjanjian perdagangan bebas bea bagi masyarakat Eropa. Secara khusus, mereka sepakat untuk meluncurkan perundingan perdagangan bebas dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam langkah besar lainnya menuju peningkatan hubungan ekonomi dalam skala global.
Uni Eropa Incar Perdagangan Bebas Tarif Kendaraan Listrik Tiongkok Saat Pembicaraan Dimulai, Ekonomi global menghadapi tantangan besar dengan pengumuman rencana tarif Hari Pembebasan Amerika Serikat.
Meskipun menghadapi jeda 90 hari dari Presiden AS Donald Trump, rencana itu tetap mendatangkan malapetaka di pasar, mendorong ketegangan geopolitik ke tingkat yang lebih tinggi.
Namun, pasar tersebut mungkin akan mendapat sedikit kelegaan minggu ini. Bahkan, Uni Eropa dan China telah memulai pembicaraan untuk menghapuskan tarif impor kendaraan listrik China. Menurut laporan, dengan kemungkinan kecilnya ekspansi AS untuk produsen kendaraan listrik tersebut, mereka kini beralih ke Eropa.
Kedua pihak dapat mempercepat upaya ekspansi tahun ini. Presiden Tiongkok Xi Jinping sedang membahas kemungkinan pembatalan tarif yang diberlakukan UE pada akhir tahun 2024. Secara khusus, blok tersebut memberlakukan tarif yang dapat mencapai 35%, di atas pajak impor standarnya sebesar 10%.
Menurut laporan asli, “langkah-langkah yang sangat konkret sudah dibahas” antara kedua belah pihak. Selain itu, jika kesepakatan tercapai, hal itu dapat mendorong perusahaan-perusahaan seperti BYD yang berbasis di Tiongkok.
Para pesaing Tesla (TSLA) telah mampu mengambil pangsa pasar yang signifikan pada tahun 2025. Bahkan, penjualan di Eropa dan Jerman anjlok untuk merek yang dipimpin Elon Musk tersebut.
Editor : Martin
Tiongkok dan Uni Eropa
Sumber: East Asia Forum (Foto oleh Dati Bendo)