Siasatnusantara.com||Pd tanggal 30 agustus 2023 terlapor atas nama Arwandi Rajagukguk memepet sepeda motor korban saat keluar dr rumah disaksikan oleh Anak saya Caesar. Lalu terlapor mengejar korban dengan beberapa orang utk menganiaya dan merampas sepeda motor yg dipake si korban serta menendang speda motor.lalu tetangga saya yg melihat kejadian itu teriak memanggil saya dimana saat itu keberadaan saya didalam rumah..mendengar penjelasan dr tetangga kak silaban maka saya menghubungi korban…syukurnya bisa lepas dr amukan masa yang dibawa oleh si terlapor..saat mengerahkan masa si terlapor mengatakan bhw si korban perampok. Tetangga saya menjadi saksi dan sudah di BAP. Sekira jam 11 malam kami tiba di Polrestabes Medan utk membuat pengaduan..krn td khawatir dengan keadaan korban maka saya bergegas pergi tanpa membawa dompet saya shg saat membuat pengaduan saya tdk mempunyai stnk sepeda motor lalu saya balik krumah segera saya kembali ke Polresta.sesampai dsana saya diminta membeli materai,kami mencari materai ke jl.patimura diposisi jam 2 pagi bergegas langsung ke polres..namun si terlapor sudah ada juga di polres hendak membuat pengaduan…sempat pengaduan kami ditolak dan kami diarahkan ke polsek helvetia dikarenakan dalam 1 kasus tdk boleh melapor ditempat yg sama.saya menolak perkataan polisi tsbt,krn saya sdh dr jam 11 di polres.akhirnya pengaduan kami diterima dan kami menceritakan kronologi yang kami alami..pasal yang dibuat oleh polisi saya pertegas lagi dengan yang saya alami agar nanti tdk menjadi masalah.lalu siang nya kami visum di bhayangkara dan mengembalikan berkas visum ke polres dan ternyata diparkiran polrestabes sudah ada sepeda motor saya..menurut dr polisi sepeda motor diserahkan oleh si terlapor ke polisi jam 4 pagi tapi sejalan proses berubah2 informasi jam diantarnya sepeda motor. Berjalan proses BAP kpd saya,korban dan saksi.lalu kami menanyakan mengenai speda motor kami oleh penyidik sitohang diberikan utk pinjam pakai dan ada serah terima tertulis namun ada beberapa poin yg harus dilakukan dan itu saya bicarakan ke pak Nelson Silalahi yg koordinasi dengan Wakasat bhw motor jangan dlu diambil krn akan segera dilakukan gelar dan penetapan tersangka.dan saya menanyakan bagaimana yg terjadi kerusakan di speda motor saya??tdk ada jawaban dr polisi. Berjalan proses kami kembali ke polres ketemu Martua Manik dan Wakasat di ruang wakasat…dalam pertemuan ini dikatakan bhw sudah dilakukan gelar di polrestabes medan namun dinyatakan bukan tindak pidana namun saya menanyakan sp2hp nya kata wakasat sama penyidik..saya hanya diberi sp2hp perihal saya diminta mengambil sepeda motor krn bukan barang bukti!!ada sp2hp nya. Lalu dilakukan gelar di Polda Sumut pd bulan januari 2024 sampai saat ini saya blm mendapat
sp2hp hasil gelar di poldasu.saya hanya mendapat sp2hp perihal menunggu hasil dr saksi ahli .
Kronologi ini diceritakan oleh Lucy atau yg menyebut dirinya saya. Yg melihat kejadian tersebut.