
Siasatnusantara.com – Dairi || Aliansi Gerakan Mahasiswa Dairi (AGMD) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi demo di tiga instansi pemerintah, yakni Kantor DPRD, Kejari dan Pemkab Dairi, Senin (20/11/2023).
Aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa dengan membawa keranda mayat yang bertuliskan ‘Kabupaten Dairi Hukum dan Keadilan Telah Mati’ itu dimulai dari depan Kantor DPRD Dairi. Selanjutnya di depan Kantor Kejaksaan Negeri Dairi dan berlanjut ke Kantor Bupati Dairi.
Koordinator aksi, Prada Maha menyebutkan ada 3 tuntutan yang disampikan dalam aksi tersebut, yakni pertama, meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk membentuk satuan tugas khusus untuk mengungkap dugaan keterlibatan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu atas dugaan pengadaan bibit kopi APBD tahun 2021 senilai 1,6 miliar.
Dimana menurut keterangan dari, Lamhot Silalahi selaku Plt Kadis Pertanian tahun 2021 yang saat ini menjadi tersangka kasus korupsi tersebut, bahwa yang menyuruh dan menggiring pengadaan bibit kopi serta pemenang tender CV PL adalah suruhan Bupati Dairi.
“Kasus pengadaan bibit kopi itu tidak hanya mengorbankan pejabat ASN, sehingga harus diungkap secara terang benderang ,” kata Prada.
Kedua, meminta kepada KPK di Jakarta untuk membentuk satuan tugas khusus atas dugaan korupsi di Dinas PUTR Dairi tahun 2022-2023, serta kasus korupsi pengadaan bibit kopi di Dinas Pertanian tahun 2021.
“Dugaan korupsi itu bersifat terstruktur, masif dan terorganisir di Dinas PUTR dan UPT Peralatan Dinas PUTR Dairi serta Dinas Pertanian Dairi,” sebut Prada.
Ketiga, meminta kepada Bupati dan DPRD Dairi untuk mencarikan solusi atas kesengsaraan rakyat petani jagung di Kecamatan Tanah Pinem atas hama tikus yang menelan kerugian petani hingga puluhan miliar, serta pembangunan infrastruktur jalan yang dijanjikan
“Solusi yang kami minta mampu berdampak langsung berupa ganti rugi modal bibit, herbisida, pupuk serta subsidi biaya operasional penanaman dan pemeliharaan,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan para mahasiswa peserta aksi demo, Ketua DPRD Dairi, Sabam Sibarani, mengatakan, terkait tiga lembaga baik itu legislatif, eksekutif, dan yudikatif itu semuanya baik-baik saja. Tidak ada permasalahan di antara tiga lembaga tersebut.
“Kami dari DPRD Dairi melaksanakan fungsi dan tugas kami sesuai undang-undang yang berlaku, yakni fungsi pengawasan, budgeting dan legislatif,” sebutnya
Oleh karena sebagai fungsi legislasi pembuatan peraturan daerah, yang dibahas yaitu dalam hal penetapan APBD Kabupaten Dairi maupun yang menyangkut penggunaan yang ada di Dairi.
“Kami melaksanakan sesuai tugas dan fungsi kami. Prihal fungsi budgeting masalah penganggaran pembangunan yang ada di Dairi kami melaksanakan sesuai keadaan dan kemampuan keuangan Dairi,” ujarnya.
Mengenai Kecamatan Tanah Pinem yang disampikan tadi, khususnya masalah pembangunan prasarana dan prasarana, yakni masalah jalan, bibit jagung serta pupuk.
“Kami tahu bahwa Tanah Pinem penghasil jagung di Dairi. Hari ini sampai beberapa hari ke depan DPRD akan membahas anggaran tahun 2024. Oleh karena itu ini menjadi masukan kepada kami di DPRD. Jadi ini akan menjadi perhatian kepada kami untuk perlu penganggaran bibit jagung,” terangnya.
Sementara itu dalam aksi demo di depan Kejari Dairi, mahasiswa disambut oleh Kasi Intel Erwinta Tarigan. Terkait korupsi pengadaan bibit kopi di Dinas Pertanian Dairi, Erwinta mengatakan bahwa kasus tersebut telah sampai ketahap penyidikan.
“Kasus ini sudah dalam proses penyidikan dan kita tunggu dulu untuk penyidikan tambahan. Saat ini sudah ada kita tetapkan sebagai tersangka,” terangnya.
Setelah mendengarkan penjelasan pihak Kejari Dairi, para mahasiswa melanjutkan aksi demo di depan Kantor Bupati Dairi, disana mahasiswa ditemui Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Jhony Hutasoit.
Namun, para mahasiswa menolak, dan mereka ingin bertemu langsung dengan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu. Karena tidak bisa bertemu dengan bupati mahasiswa pun membubarkan diri.
Dalam aksi di depan Kantor Bupati Dairi, para mahasiswa pun hampir meluapkan kekecewaannya dan akan membakar keranda mayat yang dibawa.
Namun KBO Samapta Polres Dairi, Iptu JP. Karo Sekali dan personil dengan sigap mengamankan minyak solar yang dibawa mahasiswa. (Red)