MEDAN – Meski suasana bulan Ramadhan, namun arena perjudian tetap beroperasi dan malah kian ramai. Akhir-akhir ini, perjudian sering disulap bak arena game ketangkasan. Seperti lapak judi mesin Tembak Ikan dan Mesin Judi Bola Giling (tebak angka) yang berada di dua lokasi di Jalan Berlian Sari, Gang Baru, Komplek Berlian Sari dan di Jalan Berlian Sari II, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.
Hal ini membuat masyarakat resah. Pasalnya, banyak pengunjung datang di arena perjudian dianggap tidak menghormati orang yang berpuasa. Apalagi keberadaan lapak judi ditengah pemukiman penduduk tersebut membuat kekhawatiran warga dengan membludaknya para pemain tanpa adanya protocol kesehatan Covid-19.
Bahri, salah seorang warga kepada wartawan, Minggu (9/5/2021) menyebut, keberadaan dua lapak judi di kawasan Jalan Berlian Sari, Medan Johor sudah cukup lama meresahkan warga. Apalagi pada saat umat islam giat melakukan ibadah Puasa dan Tarawih di malam hari. Akan tetapi, kedua pengelola lapak judi seakan tak menghiraukan. Pasalnya, lapak judi dibuat di dalam Rumah Toko (Ruko) berlantai III di Komplek perumahan dan di rumah yang senantiasa dijaga.
“Kalau dari depan, mereka membuat papan besar sehingga menutup sebahagian pintu ruko agar arena judi itu tak kelihatan. Kalau lapak judi di Jalan Berlian II, lokasinya disebelah rumah dan disitu dibuat lapak judi yang juga tertutup atap seperti rumah. Hanya pelangan tetap dan orang-orang tertentu saja, dan mereka umumnya bawa beberapa teman,” kata Bahri.
Selain tempat strategis, arena judi dibuat bak modus permainan game ketangkasan. “Setiap pelanggan yang akan bermain harus menukar seperti koin atau mengisi saldo, lalu saldo mereka ditaruhkan untuk menebak angka atau gambar-gambar yang ada di mesin itu. Uang mereka bisa berlipat ganda bila tebakannya jitu,” ungkap warga lainnya.
Atas keberadaan lapak judi itu, warga berharap pihak penegak hukum khususnya Kepolisian Sektor Deli Tua, Polrestabes Medan, hingga Polda Sumatera Utara dapat menindaknya. “Kalau gak salah, pemiliknya dipanggil A Cai. Kami nggak mau ini berimbas ke warga lainnya dan anak-anak disekitar sini. Kita mau tempat maksiat itu ditutup, apalagi ini moment umat islam meningkatkan amal ibadahnya di bulan Ramadhan,” harap warga.
Menelusuri pengakuan beberapa warga, wartawan mencoba mencari tau kebenaran keberadaan lapak judi dimaksud. Benar saja, begitu tiba memasuki Komplek Berlian Sari, Gang Baru, terlihat hilir mudik pengunjung mengendarai roda dua (sepeda motor) bahkan roda empat (mobil) dari sebuah ruko berlantai III. Bahkan setibanya di lokasi, terlihat berjejer sepeda motor dan mobil di depan ruko hingga ke ruko di sebelahnya.
Begitu masuk, biasanya pengunjung langsung yang datang langsung dihampiri seorang pria bermata sipit dengan memakai tas kecil berselempang yang diketahui sebagai penjaga atau kasir judi. “Mau tukar koin bang?,” sapa pria etnis Tionghoa kepada para tamu yang masuk, sembari mengeluarkan kartu kecil berwarna Hijau yang dijadikan sebagai koin penukaran.
Setelah duduk sebentar, para pengunjung langsung bermain dengan memencet tombo-tombol yang tersedia di mesin berlampu kelap-kelip. Terdapat dua mesin 2 judi bola guling dan dua unit mesin judi Tembak Ikan di tempat itu.
Dari amatan di arena judi terlihat salah seorang pemain judi serius memainkan Mesin judi yang menebak angka. Permainan ini biasanya pemain harus menukar uang Rp 50 ribu berbentuk kartu chip yang bisa dijadikan saldo di mesin itu. Untuk 1 tebakan angka, minimal ditaruhkan Rp 10 ribut, dan jika angka tebakan itu keluar bisa dikalikan 12 dan bisa memenangkan uang Rp 120 ribu.
Dan jika kita menang untuk menarik saldo dijadikan uang tunai, kita harus memanggil operator untuk ditukarkan atau ditarik menggunakan chip yang sudah mereka sediakan.
Karena lokasi terlihat diawasi, wartawan yang mencoba menelusuri akhirnya meninggalkan setelah hampir setengah jam mengamati.
Memasuki lokasi judi kedua, yakni di Jalan Berlian Sari II, ternyata juga terdapat arena judi mesin Tembak Ikan. Meski cuaca sedikit gerimis, namun di lokasi rumah yang dijadikan lapak judi tersebut sudah ramai kendaraan terparkir. Di lokasi kedua ini, penjaganya lain lagi. Pengunjung yang datang parkir, juga langsung dihampiri. Seorang pria paruh baya yang datang meladeni, menanyakan.
“Mau main ya?” kata pria mengenakan kaos putih yang juga memakai Tas Selempang Hitam itu.
Usai memastikan keberadaan lapak judi tersebut, wartawan pun pergi meninggalkan lokasi.
Terkait keberadaan dua lapak judi dan keluhan warga tersebut, Kapolsek Deli Tua, AKP Julkifli Harahap saat dikonfitmasi mengaku akan segera mengecek kebenarannya. “Akan segera kita cek keberadaan lapak judi tersebut,” pungkasnya.
(Red)