
Sangihe, siasatnusantara.com – Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, S.E., M.M., dan Wakil Bupati Tendris Bulahari bersama rombongan menghadiri Pesta Adat Tulude di Desa Salurang, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Selasa, (4/03/2025).
Penyambutan secara adat kepada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe bersama rombongan disertai arak-arakan Adat Tulude, menuju lokasi bangsal Adat yang disediakan .
Tulude, atau Suhude dalam bahasa Sangihe, memiliki makna mendalam sebagai tindakan penolakan terhadap tahun yang berlalu, serta kesiapan untuk menyambut tahun yang baru.
Tulude dimulai dengan pembuatan kue Tamo di rumah seorang tetua adat, sehari sebelum acara utama, Kemudian disusul oleh persiapan kelompok-kelompok, termasuk pasukan pengiring penari dengan tarian khas seperti Gunde, Salo, Kakalumpang, Ampa wayer, serta nyanyian masamper, dan melibatkan penetapan tokoh adat untuk pemotongan kue adat Tamo, pemimpin upacara Mayore Labo, dan kehadiran Tembonang u Banua beserta Wawu Boki. Selain itu, terdapat persiapan seperti undangan kepada seluruh masyarakat untuk hadir dengan membawa makanan untuk Saliwangu Banua atau pesta rakyat makan bersama .
Upacara adat Tulude dimulai dengan Sasake Pato, di mana petinggi memimpin perahu meluncur dengan berani di lautan yang gelombangnya terombang-ambing. Mereka kemudian turun dari perahu dengan sorak sorai, diiringi bunyi tambur dan tagonggong. Puncaknya, kue Tamo terbuat dari dodol dengan hiasan unik dipersembahkan, diiringi tarian tetua adat dan ucapan syukur. Tamo kemudian dipotong setelah doa-doa kebaikan dibacakan dalam bahasa Sangihe
“Tulude telah menjadi warisan berharga yang terus dilestarikan hingga masa kini. Sebagai sebuah upacara adat yang tak terpisahkan dari identitas masyarakat Sangihe,” ucap Bupati Michael Thungari.
Tepatnya pada tanggal 31 Januari pesta adat Tulude selalu dilaksanakan dan juga merupakan tanggal yang bersejarah berdirinya Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Tulude bukan sekadar acara tahunan di Nusa Utara; lebih dari itu, ia memiliki peran penting sebagai lambang kebersamaan dan ketaatan spiritual bagi masyarakat Sangihe, tradisi ini bukan hanya sebuah perayaan rutin, melainkan momentum berharga yang selalu dinantikan, mengingatkan masyarakat pada akar budaya dan warisan spiritual leluhur, memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam, sebagai ungkapan syukur atas kemakmuran sepanjang tahun dan permohonan perlindungan di tahun yang baru dan terus dilestarikan
Turut hadir dalam acara Tulude tersebut, Wakapolres Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kapolsek Tabukan Selatan Tengah, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas PMD, Kepala Badan Kesbangpol, Kepala Badan Satpol PP, sejumlah pejabat daerah, perangkat Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tamu undangan.
Bupati Michael Thungari dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih atas kepada seluruh masyarakat Desa Salurang yang telah membantu untuk mendukung dalam Pilkada.
“Tegas Thungari, saya sebagai Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe terus berkomitmen untuk terus mendukung dan melestarikan adat budaya Tulude, acara Tulude ini bukan hanya acara seremonial, tetapi adat dan budaya daerah kita yang harus kita lestarikan dan saya sebagai Bupati sangat mengapresiasi terlaksananya pesta adat Tulude dengan sebaik mungkin,” ujarnya.
Hadir juga saat itu seorang tokoh pemuda yang selalu memberikan dukungan kepada seluruh masyarakat desa Salurang yaitu Haji Fandy Malibu, dia berharap kepada anak muda yang sebagai penerus adat Tulude.
“Agar selalu melestarikan budaya Sangihe dan selalu dapat mempererat tali persaudaraan, silatirahmi demi memperkuat komitmen serta dapat berkontribusu positif bagi daerah tanah Tampungang Lawo,” harap Fandi Malibu.
Untuk mengiringi kepulangan Bupati dan Wakil Bupati bersama rombongan dari acara Tulude dialunkan tembang masamper dari seluruh masyarakat desa Salurang.
(*/Red/Wawu Elis)