DELI SERDANG – SIASAT NUSANTARA
Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Karya Nasional (PKN), Mikail TP Purba SH secara resmi membuka rapat kerja nasional (Rakernas) I PKN di Hotel Wing, Batangkuis, Kab Deliserdang, Senin (30/9).
Dalam sambutannya, ia mengajak supaya mensukseskan Rakernas. Dimana dapat berjalan dengan tertib. Sehingga dapat memberi kemanfaatan PKN dalam hidup berbangsa dan bernegara.
“Mari kita sukseskan Rakernas dengan tertib dan semangat. Dimana hasilnya kita harap nilai pengabdian dan kemanfaatan PKN juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Rakernas untuk evaluasi kerja tahun lalu dan merencanakan program kerja yang terarah dan berkesinambungan,” ajak anggota DPRD Sumut yang baru beberapa hari lalu dilantik.
Dia berharap rakernas dapat melahirkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang berkualitas. Demikian pula untuk program kerja yang terarah bisa dihasilkan dengan baik.
Dengan rakernas, mantan anggota DPRD Deliserdang 3 periode itu mengajak supaya PKN dapat diterima kader, masyarakat dan bernegara. Sebab saat ini organisasi kepemudaan harus berintelektual yang dapat membantu masyarakat dan bangsa.
“Saya selaku Ketum PKN membuka secara resmi rakernas I ini,” kata Mikail seraya memukul gong bersama H Darma Wijaya SE (cuti Bupati Sergai), Ketua Panitia Rakernas I PKN DR Tuangkus Harianja, mewakili Kepala BNN Sumut Soritua Sihombing, Ketua DPD PKN Riau, Ketua DPD PKN Kepulauan Riau dan DPC serta disaksikan ratusan kader.
Sementara itu Bupati Serdang Bedagai (Sergai), H Darma Wijaya SE (yang saat ini cuti karena ikut Pilkada serentak) memberikan motivasi atau semangat kepada kader Pemuda Karya Nasional (PKN). Darma Wijaya mengakui Ketum DPP PKN Mikail TP Purba SH adalah senior dan sekaligus gurunya dalam organisasi. Demikian juga moderator rakernas PKN yaitu Agusli SH juga seniornya.
“Senior saya Pak Mikail ini. Saya salah satu muridnya yang berhasil (jadi Bupati Sergai). Pak Agusli ini juga guru saya. Murid harus bisa bangkit. Demikian semua kader PKN dari Indonesia harus bangkit,” ajak Darma Wijaya yang akrap disapa dengan Wiwik ini.
“Saya atas nama dan keluarga mengucapakan selamat rakernas bagi PKN. Ini tentu luar biasa karena umur muda bisa buat rakernas, yang luar biasa ini Ketum-nya yang visioner,” aku Wiwik pada kesempatan itu yang sengaja diundang sebagai narasumber rakernas I PKN.
Darma Wijaya mengakui dalam menjalankan sebuah organisasi bukan karena kehebatan. Namun dapat sukses menjalankan (organisasi) karena ingat siapa yang membesarkan dan bisa menjaga diri.
“Kami sama-sama membuat organisasi ini bukan karena kami merasa hebat. Namun karena bisa menjaga diri. Jangan jadi kader yang lupa diri karena sudah merasa besar dan nyaman. Kami dengan pak Ucok (nama sapaan Mikail TP Purba) karena ingat teman semua dan ingat siapa yang besarkan,” terang Wiwik mengingatkan kenangannya.
Dia menceritakan pernah jadi Ketua Ranting (OKP), Ketua KONI Sergai dan Ketua DPC (OKP) serta Ketua organisasi lain. Namun ia sebut untuk sukses dalam organisasi tidak seperti yang dibayangkan. Sebab menjalankannya ketua organisasi itu tidak dapat apa-apa.
“Menjadi ketua organisasi tidak seperti yang kita bayangkan. Ketua nya itu tidak dapat apa-apa. Ini Pak Ucok ini untuk membuat OKP PKN ini malah uang sawitnya habis dan penghasilan dari DPRD nya berkurang untuk cintanya organisasi. Karena kecintaannya terhadap organisasi kepemudaan(OKP),” terang mantan Wakil Bupati Sergai itu.
Dia juga berharap organisasi PKN yang masih usia muda ini baik ke depan dan terarah. Sebab Organisasi bukan tempat mau mencari kerja. Melainkan tempat membina kader untuk membuka lapangan usaha.
“Ingat, organisasi bukan tempat mau cari kerja. Supaya kita bisa peluang usaha di daerah. Apa yang bisa dibuka di Sergai saya harap kordinasi dengan bapak Darwan Saragih. Kalau anggota berhasil maka pak Ucok pun senang. Seperti saya Bupati di Sergai maka pasti pak Ucok senang,” tutur dia.
Dijelaskan, Kader organisasi bisa disukai dan masuk ke pemerintahan sebab dapat mewarnai daerah tersebut. Sewaktu ia ketua organisasi tidak pernah meminta proposal ke pengusaha atau pemerintah, karena gengsi.
“Malah saya undang pengusaha, saya traktir makan. Lalu saya sebagai Ketua OKP saya bayar pengusaha itu makan dan dia bingung. Jadi kita harus merubah bagaimana merubah mindset kita. Bagaimana pengusaha itu bisa menjamin atau memercayai kita. Jaga kepercayaan itu penting. Sebab memercayai kader organisasi itu sangat berat, orang bank pun susah ngasih (pinjaman),” terangnya. (*)