Siasatnusantara com-PematangSiantar, Pembersihan lahan okupasi di Kelurahan Gurilla dan Kelurahan Bah Sorma, Kecamatan Siantar Sitalasari. Kodya Pematang Siantar masih terus berlanjut.
Sesuai pantauan awak media ini pada Jumat (25/Nop) siang hingga ke pukul 17.00 wib , Pihak PTPN III Kebun Bangun dan Ratusan Petugas keamanan dari Polres Pematang Siantar dan juga dari pihak TNI AD serta Satpol PP masih saja melakukan pembersihan di lahan okupasi HGU PTP-N III Kebun Bangun.
Dalam aksi pembersihan lahan HGU PTPN III Kebun Bangun tersebut, sesuai amatan awak media ini, Kapolres Pematamg siantar AKBP Fernando.SH SIK MH, terlihat dilokasi lahan, dalam rangka melakukan cek pengamanan.
Ikut serta mendampingi Kapolres dalam melakukan cek pengamanan dilokasi tersebut yakni Kasat Intel,Kabag Ops, Kasat Sabhara.Kasat Narkoba Dan Kasat Reskim Polres Pematang Siantar.
Namun ada yang unik, disela sela berlangsungnya aksi pembersihan lahan HGU PTP-N III Kebun Bangun, salah seorang dari masyarakat yang menerima dana suguh hati dari pihak kebun, di intimidasi para masyarakat yang tidak mau menerima dana suguh hati (Sebagai bentuk ganti rugi) atas bangunan dan tanaman yang dia miliki diatas lahan HGU PTPN III Kebun Bangun.
Ironinya di saat masyarakat sipenerima dana suguh hati tersebut, datang dan ingin mengosongkan rumahnya, para masyarakat yang tidak mau nenerima dana suguh hati dari pihak kebun, Melempari rumah sipenerima dana suguh hati tersebut, sehingga akibat adanya aksi pelemparan tersebut, sipemilik rumah tidak dapat keluar dan mengosongkan rumahnya
Dengan sigap pihak dari pasukan keamanan turun ke lokasi, untuk mengamankan lokasi, agar masyarakat sipenerima dana suguh hati tersebut dapat keluar dan mengosongkan rumah
Tidak ada korban ataupun yang terluka dalam peristiwa itu.Namun sesuai keterangan yang dihimpun dari pihak APK Kebun bernama Doni Manurung SH. Masyarakat sipenerima dana suguh hati (sipemilik rumah) nelaporkan peristiwae tersebut kepihak yang berwajib
Kemudian jelas Doni kepada beberapa orang wartawan, Adapun alibi dari sebagain masyarakat okupasi lahan, yajg menolak dana suguh hati dari pihak kebun disebabkan mereka tidak merasa ataupun disebut sebagai masyarakat penggarap (Okupasi)
Adapun alasan dari mereka,bahwa bukanlah masyarakat penggarap,dengan adanya sebuah surat atas kepemilikan tanah yang mereka tempati dari sipemilik sebelumnya berupa tanda bukti pembelian, yang diberikan sipemilik sebelumnya kepada mereka sebagai alas hak atas kepemilikan tanah,dengan disaksikan langsung oleh lurah setempat yang saat itu bertugas
Selanjutnya para wartawan bertanya kepada Doni, terkait berapa KK lagi masyarakat okupasii yang tidak mau menerima dana suguh hati .Jawabnya
“Ada bekisar 21 kk lagi” Katanya
Begitu juga dengan jumlah rumah yang sudah mereka robohkan .
“Sesuai hasil rekapitulas dihari (Jumat- 25/Nop) ini, lebih kurang ada sebanyak 87 pintu rumah yang sudah berhasil dirobohkan, yang mana sesuai keterangan katanya dari 87 pintu rumah yang telah robah sebanyak 20 pintu diantaranya sipemiliknya sendiri yang merobohkannya. Senentara sisanya sebanyak 67 pintu , dirobohkan pihak kebun, dengan dibantu para petugas keamanan.” Jelas Doni
Selanjutnya kata Doni Apabila mereka hingga diakhir pembersihan lahan yang nantinya berakhir pada hari Sabtu (26/Nop), masyarakat tersebut tidak juga mau menerima uang suguh hati (sebagai uang ganti rugi) dari pihak Kebun, dan kemudian mereka tidak kunjung mengosongkan itu rumah yang mereka huni, maka pihak dari kebun akan, menggerakkan pihak keamanan untuk membersihkan ataupun merobohkan itu rumah yang mereka huni.Tutupnya
Ditanyakan kepada Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando SH SIK MH , terkaut tindakan, apa yang mereka lakukan nantinya terhadap masyarakat okupasi apabila mereka tidak mau mengosongkan rumah,yang mereka tempati dilahan okupasi tersebut. Pungkasnya
“Mudah mudahan mereka mau menerimanya, soalnya sudah ada tadi yang datang, team mediasi dari pihak masyarakat, menemui pihak kebun untuk memperbincangkan hal itu” Katanya kepada awak media ini, disela sela ia mau memimpin Apel pemulangan pasukan keamanan dilokasi okupasi lahan, pada Jumat (25/Nop) Pukul 17.00 wib.
( Deni.alias Chaca.S)