SIASATNUSANTARA.COM||Medan, Karutan Kelas 1 Medan Nimrot Sihotang A.md I.P SH MH, menerima kunjungan kerja Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Komunikasi dan Media Kementerian Hukum dan HAM Milton Hasibuan, Rutan kelas I Tanjung Gusta Medan jalan Lembaga Pemasyarakatan Medan Sumatera Utara, selasa (05/09/2023).
Dalam Kunjungan kerja tersebut, hadir Kepala divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sumut Rudy F. Sianturi yang didampingi jajaran pejabat struktural Rutan Kelas I Medan.
Tiga minggu lalu
Wargabinaan Rutan Kelas I Medan Laksanakan Gotong Royong Bersihkan Parit di Sekitar Lingkungan Rutan.
Kegiatan ini dimulai dari pengawasan area Bimker (Bimbingan Kerja) pelatihan sepeda motor, ternak ayam, pembuatan baju dan sendal maupun bimbingan lainnya.
Beliau juga memberikan pengarahan kepada jajaran staf Rutan Kelas I Medan di Aula Muliadi.
Semua harus mengetahui Tusi Kementrian, Tusi Kanwil dan Tusi Rutan serta bekerja sesuai Tusi, selalu berintegritas, layanan prima bagi masyarakat, saling bersinergi oleh pihak-pihak eksternal maupun internal.
Diharapkan kedepannya untuk tetap semangat dan kompak dan semakin berpedoman dengan semboyan Kemenkumham Semakin PASTI dan BerAKHLAK. (M2)
SIASATNUSANTARA.COM||SEMARANG – Sehari setelah resmi pensiun sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpamitan dengan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah atau forkopimda Jawa Tengah pada Rabu (6/9/2023).
Ganjar menyambangi Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Jawa Tengah I Made Suarnawan, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono dan Kepala Pengadilan Tinggi Semarang Charis Mardiyanto.
Ganjar menyampaikan terima kasih atas kinerja kerja sama dan gotong royong, serta jalinan silaturahmi dan kekeluargaan di sepuluh tahun kepemimpinannya di Jawa Tengah.
“Saya mencoba untuk menyampaikan rasa, sedikit cerita, tentang suasana forkopimda dan bagaimana kita bekerja sama. Tentu semua ada batasnya, ada waktunya, ada periodisasinya saya sudah selesai. Saya menyampaikan terima kasih karena forkopimda telah membantu dengan sangat luar biasa,” ujar Ganjar di Pengadilan Tinggi Semarang, Kota Semarang.
Ganjar mengungkapkan kerja sama Pemprov Jawa Tengah dengan forkopimda selama sepuluh tahun berjalan dengan lancar dan dalam satu komitmen untuk melayani masyarakat.
Proses yang dibangun itu pun menciptakan stabilitas dan kondusifitas masyarakat di Jawa Tengah selalu terjaga.
Terlebih saat kerja keras pemerintah dengan forkopimda setiap memasuki musim mudik. Ganjar juga mengungkap keseriusan Pemprov Jawa Tengah dan forkopimda terkait penanganan situasi saat pandemi Covid-19, hingga akhirnya Jawa Tengah memasuki masa endemi.
“Dari kejaksaan, kita selalu berkoordinasi bukan kolusi tapi bagaimana kita berkoordinasi mencegah korupsi agar tidak melanggar aturan, kejaksaan selalu membantu. Dengan kepolisian tidak kurang-kurang. Karena kepolisian ini dengan TNI seringkali kita bareng di lapangan. Saya ingatnya kalau mudik, pasti polisi dikerahkan. Saya ingat waktu Covid-19 polisi dan TNI bareng, vaksinasi, beri bantuan,” ungkap Ganjar.
Tak hanya itu, program-program dan kebijakan yang dijalankan Ganjar juga bisa berdampak ke masyarakat karena bantuan forkopimda.
“Dengan TNI dengan Pak Pangdam saya cerita TMMD kita selalu diuntungkan, karena membuat jalan 200 meter jadinya lebih. Ada bencana mereka turun saling membantu. Ini dari TNI-Polri tidak kurang-kurang,” kata Ganjar.
Adapun gaya kepemimpinan Ganjar yang sederhana dan dekat dengan seluruh kalangan dinilai telah membuat iklim pemerintahan di Jawa Tengah menjadi bersahabat dan menyenangkan.
Hal itu dikarenakan Ganjar tidak hanya membangun hubungan institusional saja, tetapi juga hubungan secara personal agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah.
“Saya kira ini modal besar yang kita miliki maka saya pamit kepada senior-senior ini karena tugas sudah selesai. Itu saja agar silaturahmi tidak putus,” ucap Ganjar.
“Kami sering bercanda, sering berkomunikasi hubungannya tidak hanya institusional, tetapi juga personal. Sehingga dengan cara itu harapan kita, kita akan lebih ringan untuk mengerjakan secara gotong-royong,” pungkasnya.
Siasatnusantara.com – Jateng || Selasa 5 September malam, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo purna tugas, dan bersama keluarganya meninggalkan rumah dinas “Puri Gedeh”.
Saat meninggalkan rumah dinas yang sudah ditempati selama 10 tahun, Mas Ganjar nyetir sendiri. Di sampingnya istrinya Ning Siti Atikoh. Diikuti satu mobil belakang dari keluarganya.
Seluruh staf dan pegawai di rumah dinas berjejer melepas Mas Ganjar. Saya mengabadikan momen itu melalui ponsel saya.
Setelah mobil yang dikemudikan Mas Ganjar keluar dari rumah dinas, potongan video itu mau saya unggah di akun medsos saya, saya bertanya kepada staf-staf di rumah dinas itu.
“Mas Ganjar keluar dari rumah dinas ini, mau ke rumah pribadinya di daerah mana di Semarang?”, tanya saya.
“Pak Gub mau nginap di rumah kakaknya di Manyaran Semarang, masih numpang,” jawab seorang staf.
Tapi staf yang lain agak memprotes, karena staf yang menjawab menggunakan istilah “numpang”.
“Jangan disebut numpanglah, kan itu rumah kakaknya, masa di rumah keluarga sendiri disebut numpang, bilang saja nginap di rumah kakaknya gitu,”
“Loh Mas Ganjar gak punya rumah pribadi di Semarang?”, tanya saya untuk menengahi perdebatan istilah “menumpang”.
“Enggak Mas, rumah Pak Gub dari dulu ya di Jogja, enggak ada di Semarang,”
Saya terkejut, 10 tahun Mas Ganjar jadi Gubernur Jawa Tengah, dan sudah tinggal di Semarang, tapi tidak punya rumah di Semarang, atau di sekitar Semarang.
Saya tertegun, karena saking fokusnya melayani warga Jawa Tengah, sampai-sampai Mas Ganjar tidak peduli pada kebutuhan pribadi dan keluarganya, tidak memikirkan rumah pribadi di Semarang, ketika harus keluar dari rumah dinas pun, dia harus “menumpang” di rumah kakaknya di Semarang.
Karena saya orangnya tidak mudah percaya, harus check and recheck, saya harus ngecek informasi bahwa Mas Ganjar memang benar-benar tidak punya rumah di Semarang.
Saya pun cek dengan googling, mencari rekam jejak laporan kekayaaan Mas Ganjar.
Dapat LHKPN Mas Ganjar tahun 2023 website Pemprov Jawa Tengah.
Saya cek memang tidak ada rumah milik Mas Ganjar di Semarang. Adanya daftar tanah dan bangunan Mas Ganjar di Purbalingga dan Sleman Jogja, yang sumbernya warisan dan hasil sendiri.
Malam itu saya menemukan sisi lain dari kesederhanaan Mas Ganjar, dari orang yang benar-benar menjaga amanat rakyat, tidak memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri, bahwa tagline Mas Ganjar selama memimpin Jateng bersama Gus Yasin “mboten ngapusi, mboten korupsi” tidak membohongi dan tidak korupsi, ternyata bukan hanya slogan tapi kenyataan yang dilakukan.
Tak heran, kalau warga Jawa Tengah begitu mencintai Mas Ganjar, melepas dengan tangisan, kesedihan dan keharuan. Orang yang benar-benar dekat, cinta dan melayani mereka.
Mas Ganjar benar-benar fokus melayani tuannya, tidak memikirkan dirinya sendiri, tuannya adalah rakyat, sesuai yang sering beliau sampaikan “Tuanku ya Rakyat, Gubernur Cuma Mandat”. (red)
Siasatnusantara.com – Deliserdang || Warga Desa Gunung Manupak B Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang minta Aparat Penegak Hukum (APH) periksa Kapala Desa Gunung Manupak B Jonmedi Saragih terkait penggunaan Dana Desa.
Pasalnya, proyek bangunan Bronjong anggaran 2022 yang dikerjakan pada tahun 2023 senilai ratusan juta hanya bertahan hitungan hari, warga menduga pembuatan Bronjong tersebut tidak sesuai spesifikasi alias asal jadi.
Hal ini disampaikan Selamat Sinaga warga Desa Gunung Manupak B, kepada awak media Minggu (3/9/2023).
Selamat Sinaga meminta Kejari Lubuk Pakam dan Polresta Deli Serdang melakukan pemeriksaan terhadap kepala Desa Gunung Manupak B terkait pengelolaan Dana Desa, yang diduga kuat telah merugikan negara.
Dijelaskan, proyek yang seharusnya telah selesai dikerjakan pada tahun 2022 lalu, baru dikerjakan pada tahun 2023 dengan berbagai alasan termasuk alasan cuaca, namun hingga hingga bulan Juli tahun 2023 pengerjaan proyek belum selesai dikerjakan.
Salah satu proyek pekerjaan pembuatan Bronjong senilai ratusan juta baru dikerjakan sekira bulan Agustus 2023, dan pada awal bulan September 2023 bangunan Bronjong tersebut telah ambruk.
Selamat Sinaga menduga dalam pekerjaan pembuatan Bronjong tersebut tidak sesuai dengan bestek, atau dikerjakan asal jadi karena adanya desakan dari masyarakat disebabkan perkejaan yang terlambat.
“Pekerjaan itu telah tertunda yang seharusnya dikerjakan tahun 2022, saat inipun Bronjong itu hanya bertahan hitungan hari” ungkap Selamat Sinaga.
Warga ini juga menganggap telah terjadi kesalahan yang melibatkan berbagai pihak sehingga proyek dana desa yang seharusnya dikerjakan tahun 2022, bisa dikerjakan di tahun 2023.
“Bagaimana bisa LPj selesai sementara fisik pekerjaannya belum ada di tahun 2022 itu, aneh kan” ucap Selamat.
Keadaan ini di perparah dengan kondisi saat ini, proyek bronjong tersebut sudah longsor kembali ,dan tidak bisa di lalui oleh masyarakat petani yang hendak mengangkut hasil ladangnya, jelas Sinaga.
Bahkan kata Selamat Sinaga, bukan hanya proyek pembangunan bronjong itu saja yang di tengarai ada kecurangan yang dilakukan kepala desa, tetapi dalam hal ,pengadaan poster/ baliho informasi LPJ APBDES, juga sampai saat ini tidak ada terpampang di kantor desa, bahkan pengadaan wifi internet untuk kantor desa juga wifinya tidak berfungsi.
“Juga masih banyak hal lain yang harus kita sampaikan melalui laporan resmi kepada aparat penegak hukum terkait pengelolaan anggaran dana desa di desa Gunung Manupak B, ini’ tegas Selamat Sinaga.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Gunung Manupak B. Jonmedi Dan yang dikonfirmasi awak media menepis tudingan miring yang dilontarkan kepadanya terkait dugaan penyalah gunaan Dana Desa tersebut “saya mengakui ada keterlambatan pengerjaan ,tetapi itu bukan faktor kelalaian ,namun faktor cuaca yang extrim kala itu.kami harus menunda untuk mengantisipasi kerugian materil” ungkap Jonmedi saat ditemui di kantor Desa Gunung Manupak B beberapa waktu lalu.
Terpisah, Camat STM Hulu,Budiman Sembiring yang diminta tanggapan menyampaikan akan memanggil kepala Desa Gunung Manupak B untuk di mintai klarifikasi terkait isu isu liar yang menyangkut pengerjaan proyek ADD ini.
“Dalam waktu dekat ,kami akan panggil itu kepala desa ke kecamatan , supaya hal ini bisa di selesaikan secara baik.” Ujar Camat STM Hulu Budiman Sembiring.(red)