
Aek Natolu, siasatnusantara.com – Seputar tudingan dugaan Korupsi oknum Nakes Aek Natolu terhadap Oknum Kapus Aek Natolu Kabupaten Toba akhirnya memberikan Hak Jawab setelah Viral di Pemberitaan sebelumnya.
“Semua pernyataan itu tidak benar, boleh disaksikan nanti pembuktiannya. Puskesmas Aek Natolu cukup kondusif, kalau ada yang kurang baik, itu kita panggil nanti,” kata Kapus Aek Natolu saat di temui diruang kerjanya Selasa (11/2/2025).
Program perjalanan dinas, masing-masing pengelola program, itu di transfer ke rekening masing-masing ada buktinya dari bendahara langsung kepada orangnya.
“Bisa di buktikan nanti, di kroscek dari buku tabungan masing-masing, sudah bekerja sesuai dengan juknis, sudah dilaksanakan. Kalau ada kecurigaan kecurigaan nanti silahkan ke penyidik saja seperti itu,” tegas Kapus.
Untuk diketahui, Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas dijelaskan bahwa Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
“Hal ini menjadi momok program untuk di korupsi, sangat memprihatinkan, belum lagi kasus-kasus yang belum tersentuh oleh APH seperti dugaan penyelewengan, dugaan pungutan liar serta pemotongan dan dugaan-dugaan korupsi Mark up dana belanja,” ungkap wanita tenaga kesehatan itu dengan lantang.
Kejadian ini telah lama berlangsung pada Puskesmas Aek Natolu.
“Hal ini harus dijadikan pelajaran oleh para pihak-pihak pemangku jabatan baik di Pemkab Toba maupun pada Dinas Kesehatan Toba itu sendiri, karena dugaan korupsi yang begitu santer menerpa mereka,” tegasnya.
Ia menambahkan menelisik dengan seksama, segala dugaan korupsi yang terjadi sudah lama mengakar serta terorganisir dari atas hingga ke bawah di lingkungan Dinas Kesehatan Toba.
“Melirik banyaknya oknum tenaga kesehatan yang tersandung pidana korupsi, yang menandakan betapa lemahnya pungsi pengawasan atau pembinaan dari Dinas Kesehatan Toba kepada sejumlah Puskesmas, bahkan terkesan seakan ada pembiaran terjadi disana,” ungkap Tenaga Kesehatan itu penuh kesal.
Besarnya beban ‘upeti’ jabatan para bawahan kepada pimpinan menjadi salah satu alasan terjadinya dugaan tindak pidana korupsi tersebut, hingga fenomena Korupsi, Kolusi dan Nepotisme menjadi sebuah rahasia umum dilingkungan SKPD di Kabupaten Toba.
(*/Frits).