Siasatnusantara.com – Medan Belawan || Aksi brutal kembali mengguncang kawasan Kayu Putih, Medan Deli. Senin siang (8/12), seorang sopir truk dan kernetnya menjadi korban pengeroyokan oleh kawanan bajing loncat di depan SPBU Jalan Kayu Putih, tepat di depan Rusunawa. Peristiwa ini memicu gelombang kemarahan publik, yang menilai aparat penegak hukum seolah membiarkan wilayah Belawan dikuasai preman jalanan.
Foto-foto berdarah dari lokasi kejadian dibagikan oleh netizen Ramadan Sihombing, memperlihatkan suasana mencekam usai bentrokan antara sopir dan para pelaku. “Galon Kayu Putih. Perang antara sopir dan lawa-lawa. Sampai ada yang pecah kepala. Dengar kabar sopir dan kernet sekarat,” tulisnya dalam unggahan yang langsung viral.
Komentar netizen pun membanjiri unggahan tersebut:
– “Tadi sekitar jam 11.30 aku lewat, kutengok ada tawuran, langsung balik kanan,” tulis Adi.
– “Serem kali ah. Sopirnya dibacoki. Semoga bisa selamat,” ujar Dewi.
– “Rel di Jalan Kayu Putih dan Mabar memang sarang bajing. Padahal kemarin udah sempat aman, ini kok muncul lagi ya?” tambah Jefri.
Kekerasan ini terjadi hanya berselang beberapa waktu dari insiden penembakan begal oleh aparat di Belawan yang justru berujung pada pencopotan Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan. Langkah tegas yang semestinya diapresiasi malah berbuah sanksi, menimbulkan pertanyaan besar: apakah polisi kini takut bertindak?
Fenomena ini memunculkan kekhawatiran bahwa Belawan, khususnya kawasan Kayu Putih dan Mabar, telah menjadi “zona abu-abu” yang dikuasai mafia jalanan. Bajing loncat, yang dulu sempat meredup, kini kembali beraksi terang-terangan di siang bolong, bahkan di lokasi vital seperti SPBU.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kronologi maupun penindakan terhadap pelaku. Sementara itu, warga dan sopir truk hanya bisa berharap agar aparat kembali berani bertindak tegas, bukan malah membiarkan ketakutan menjadi kebijakan. (Ms)











