
Yogyakarta, SiasatNusantara.com – Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (atau IAAI) merupakan organisasi profesi berbadan hukum yang memayungi para ahli di bidang arkeologi di Indonesia. Organisasi ini berdiri tanggal 4 Februari 1976 sebagai hasil dari pertemuan di Bogor. Setelah itu, IAAI menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk Pertemuan Ilmiah Arkeologi (PIA) dan Kongres.
Saat ini anggota IAAI berjumlah lebih dari 1000 orang, tersebar di sepuluh komisariat daerah yakni: Komda Sumatera Bagian Utara dan Aceh, Komda Sumatera Bagian Tengah, Komda Sumatera Bagian Selatan, Komda Jawa Barat dan Banten, Komda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, Komda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Komda Jawa Timur, Komda Kalimantan, Komda Bali, NTB, dan NTT, serta Komda Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Tahun 2025 ini hanya diselenggarakan kongres yang merupakan Rapat Anggota Tahunan ke-16 sejak IAAI didirikan, yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali sesuai dengan amanat Anggaran Dasar IAAI.
Kegiatan kali ini mengusung tema “Sumbangan Arkeologi untuk mengukuhkan Indonesia sebagai Pusat Peradaban”.
Kegiatan Kongres IAAI 2025 yang diawali dengan Seminar Nasional berlangsung selama tiga hari, yakni pada tanggal 3-5 Februari 2025 dan diselenggarakan secara luring dan daring. Secara luring, kegiatan bertempat di Sahid Raya Hotel & Convention Yogyakarta.
Kegiatan secara daring dilaksanakan dengan media Zoom Meeting. Acara dibuka dengan Seminar Nasional Arkeologi yang dimoderatori oleh dosen Departemen Arkeologi Universitas Gadjah Mada, Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., S.H., M.A.; dengan pembicara Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M. dan Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., juga dua orang panelis yaitu Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Akin Duli, M.A., dan Kepala Pusat Riset Arkeometri Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr. Sofwan Noerwidi, M.Q.P.
Kongres yang diketuai oleh Surya Helmi, diawali dengan Laporan Pertanggung Jawaban dari Ketua Umum IAAI Periode tahun 2021-2024, diikuti dengan laporan kegiatan oleh kesepuluh komisariat daerah. Hari kedua kongres dilaksanakan rapat-rapat komisi, yang membahas AD/ART, Organisasi dan Program, serta Kode Etik. Hasil dari rapat komisi ini dibahas pada rapat pleno yang diselenggarakan setelahnya.
Selanjutnya dilakukan pemilihan Ketua Umum Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Dewan Pengawas, dan Majelis Kode Etik yang akan menjabat pada periode 2025-2028. Dari pemilihan tersebut diputuskan ketua umum terpilih adalah Drs. Marsis Sutopo, M.Si., sementara itu dipilih juga tiga orang anggota Dewan Pengawas dan tujuh orang anggota Majelis Kode Etik. Ketua-ketua komisariat daerah dipilih secara terpisah dan dapat dilakukan menyusul.
Kongres IAAI ditutup pada hari ketiga, setelah dilakukan pidato oleh ketua umum terpilih, perwakilan Dewan Pengawas, serta perwakilan Majelis Kode Etik. Pada acara ini juga dilakukan penyerahan pataka kepada masing-masing komda.
(*/Red/Luise).