Manado, siasatnusantara.com – Siapa sangka, dari ujung utara Sulawesi lahir para juara karate yang menggetarkan arena Danrem Open 2025. Tim INKAI Kodim 1301/Sangihe membuktikan bahwa semangat juang dan latihan keras bisa membawa mereka menaklukkan panggung besar.
Selama dua hari kejuaraan berlangsung di Manado, tim Sangihe sukses membawa pulang 8 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu — sebuah prestasi luar biasa bagi daerah kepulauan yang jauh dari pusat latihan besar.
Nama Erine B. A. Potoroli menjadi sorotan setelah meraih dua medali emas, termasuk kategori Best of the Best Senior Putri. Ia bersama rekan-rekannya Eloven Potoroli, Meyren Simon, Gabriel Tempo, Miracle Damar, Alfatih Nontah, dan Krissten Gosal — menjadi simbol tekad dan disiplin tinggi para atlet muda Sangihe.
“Kami bangga bisa membawa nama Sangihe. Ini bukan hanya kemenangan tim, tapi kemenangan seluruh masyarakat yang selalu mendukung kami,” ungkap salah satu atlet muda seusai pertandingan.
Menurut Dandim 1301/Sangihe Letkol Czi Nazaradin, S.T., M.I.P., prestasi tersebut merupakan bukti nyata hasil pembinaan dan dedikasi. “Kami akan terus mendorong dan membina generasi muda agar mampu berprestasi lebih tinggi lagi,” ujar Dandim Nazarudin.
Kisah para karateka Sangihe ini bukan sekadar tentang medali, melainkan tentang semangat dari pelosok negeri yang mampu bersinar di tingkat provinsi dan menjadi inspirasi bagi banyak anak muda lainnya.
(*/AL)
