SIASATNUSANTARA.COM-BINJAI||
Terkait dengan acara “BERDOA” bersama Pemerintah Kota Binjai dengan Pengajian Silaturahmi Sejuta Umat yang diselenggarakan oleh Pemko Binjai di Tanah Lapang Merdeka Kota Binjai, Rabu (6/11) dihadiri salah satu peserta Pilkada Kota Binjai kini membuat masyarakat Krisis kepercayaan terhadap pemerintah kota Binjai.
Jawaban Ketua Bawaslu Kota Binjai Muhammad Yusuf Habibi terkait hal tersebut yang dikonfirmasi melalui via WhatsApp, Kamis (7/11) mengatakan
Bawaslu sudah melakukan Pengawasan melalui Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan Binjai Kota. Dalam pengawasan Kecamatan Binjai Kota berkoordinasi dengan Bawaslu Kota Binjai bahwa ada Spanduk-spanduk yang terpasang di sekitaran lokasi dan sudah di selesaikan oleh Panwaslu Kecamatan Binjai Kota dan sudah ditertibkan.
Dalam pengawasan Panwaslu Kecamatan Binjai Kota sudah berkoordinasi dengan Panitia kegiatan bahwa dalam kegiatan dipastikan jangan ada kegiatan kampanye dalam bentuk apapun.
Dan Bahwa Panwaslu Kecamatan Binjai Kota juga mempertanyakan kepada Paslon 03 terkait keberadaan mereka di acara tersebut.
“mereka menjawab datang sebagai masyarakat dan
acara tersebut bebas untuk umum, jawab mereka pada anggota panwaslu kecamatan kota Binjai” tutur Ketua Bawaslu Kota Binjai.
Selanjutnya Panwaslu Kecamatan binjai Kota melakukan pencegahan
Dengan mengingatkan kepada Paslon No. Urut 03 agar yang bersangkutan tidak boleh menyampaikan visi dan misi atau mengajak masyarakat yang hadir dalam acara tersebut untuk memilih Paslon No. Urut 03.
“Panwas kecamatan Binjai Kota juga mengingatkan kepada panitia acara tersebut agar tidak ada Kampanye dalam kegiatan tersebut” ungkap Habibi.
Disoal apakah akan ada pemanggilan dan pemeriksaan terhadap pemko Binjai yang menyatakan netral dalam Pilkada 2024 2029 namun ada foto beredar tamu undangan yang dijemput oleh Paslon No 3 di Bandara KNIA? Habibi menjelaskan bahwa kegiatan itu diinisiasi oleh Pemko Binjai dan tagline “Berdoa” itu tidak ada hak paten yang punya tinggal penempatan lagi.
“Tapi ketika bertanya alur tafsir berdoa itu kemana pemko Binjai menjawab sesuai kegiatan itu. Dasar pemanggilan kita ke beliau itu apa? Apakah menggunakan tagline salah satu paslon? Itu tidak bisa jadi delik! Kecuali kata kata berdoa itu memang pernah ada dan di hak paten kan oleh Paslon. Ketika dipake oleh pemko maka bisa tergiring lah ke arah sifat yang negatif. Lalu hadirnya Paslon 03 disitu kita sudah konfirmasi dan mereka menghadiri sebagai masyarakat biasa dan Plt Walikota Binjai juga mengatakan jika kegiatan ini dihadiri Paslon lain maka akan diberlakukan hal yang sama” jelas Habibi.
Sementara itu, terkait kegiatan pemko Binjai kemarin masyarakat mengaku kecewa dan melalui akun media sosial sedang ramai membicarakan netralitas Pemko Binjai yang kini mencuat dugaan bahwa Paslon No 3 membawa bawa nama besar RI 1 hingga terjadi intervensi di tubuh Forkopimda yang akhirnya menimbulkan suatu tekanan mengarahkan agar Paslon 03 dapat menang dalam Pilkada kota Binjai. (Ib/SH)