
SIASATNUSANTARA.COM – BINJAI || Pertamina akan selalu rugi jika Aph nya belum berani berantas mafia minyak solar di Sumatera Utara dan berbagai Macam cara Akan dilakukan para mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mendapatkan keuntungan diluar prosedur dan aturan yang berlaku di Negara ini.
Salah satunya terlihat di sebuah gudang yang dijadikan sebagai tempat mengoplos BBM ilegal Asal Aceh Perlak yang terletak di Jalan Megawati, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai beroperasi dengan berkedok sebuah Bengkel.
Dari amatan awak media ini, Kamis (6/2/2025), gudang yang berada di Jalan Megawati itu Modusnya adalah Bengkel Las Ketok dikelilingi tembok berwarna hijau dengan tulisan ‘Bengkel las ketok’ berpagar pintu seng berwana hitam.
Mobil truck BBM Subsidi bertuliskan PT Usaha Mas Jasatama bewarna Merah keluar dari gudang BBM diduga usai membongkar muatan minyak Subsidi didalam gudang.
Diketahui, PT Usaha Mas Jasatama adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Transportir BBM yang dikelolah oleh anak perusahaan Pertamina Elnusa yang terpantau tim awak media keluar dari pintu tol Binjai menuju ke arah jalan lintas Sumatera – B. Aceh
Meski pun minyak subsidi yang dicampur dengan minyak konden ini beroperasi sejak Bulan 9 Nopember 2024 hingga saat ini belum ada tindakan dari tegas dari aparat penegak hukum (APH) khususnya diwilayah hukum Polres Binjai Polda Sumatera Utara.
Menurut informasi yang didapat dari sumber yang layak dipercaya menyebutkan, pemilik gudang tersebut diketahui atas nama Aam, dan koordinator lapangan Aan Wahyudi untuk pengkondisian pihak APH, wartawan dan LSM, kemudian Zul Bacok alias Bacok sebagai Suplayer (pemasok) bahan baku dari Aceh jenis Konden.
“gudang itu atas nama Aam bang. Yang bagian lapangan nya si Aan Wahyudi dialah yang mengkondisikan aparat dan wartawan. Kalau untuk pemasok minyak konden nya setau kami panggilannya Bacok gitu bang, kami pun kurang jelas mengetahui itu karena kami cuma sebagai anggota kerja aja disini bang,” ucap salah satu pekerja dan diamini oleh supir Jenis L300 yang mengangkut BBM yang masih didalam jerigen.
Terkait penjualan minyak dari gudang tersebut, pihak media lakukan penelusuran ditemukan jika minyak tersebut diangkut kepabrik yang ada di megawati dan mesin pabrik yang berada di megawati banyak yang tidak ambil minyak dari pertamina (Red)